MATERI SBdP K13 KELAS 3

Bunyi Panjang dan Bunyi Pendek pada Lagu (KD 3.2)

Bunyi pada benda dapat terdengar jika benda tersebut bergetar.
Bunyi ada yang terdengar panjang dan ada yang terdengar pendek.
Bunyi panjang dan pendek dapat disusun membentuk pola irama.
Pola irama dapat ditemukan dalam sebuah lagu.

Lagu tersebut memiliki bunyi panjang dan pendek.
Tanda          dinyanyikan dengan bunyi panjang .
Contoh:
Dinding
Merayap
Nyamuk
Hap
ditangkap
Tanda       dinyanyikan dengan bunyi pendek.
Contoh :
Cicak – cicak di din....
Diam – diam mera....
Datang seekor nya.....
Lalu ditang....

Pola Irama (KD 3.2)

Panjang pendek bunyi dapat dihitung berasarkan ketukan.
Ada 2 jenis pola irama yaitu pola irama rata dan tidak rata.
Pola irama dapat dimainkan dengan tangan atau suara vokal.
Pola irama juga juga dapat dihasilkan dari gendang yang dipukul atau gelas yang diketuk dengan sendok.

Gerak Kuat dan Lemah dalam Tari (KD 3.3)

Gerak kuat adalah gerak yang dilakukan dengan tenaga yang kuat.
Gerak lemah adalah gerak yang dibawakan dengan pelan dan lemah lembut.
Anggota tubuh yang dapat digerakkan, yaitu kepala, tangan dan kaki.
Gerak kepala dilakukan dengan pelan dan lemah lembut.
Contoh gerak kepala adalah menoleh, mengangguk, menggeleng dan mendongak.
Gerak tangan dapat dilakukan dengan tenaga kuat atau lemah.
Contoh gerak tangan adalah melambai, merentang, mengangkat tangan, dan melenggang.
Gerak kaki dapat dilakukan dengan tenaga kuat atau lemah.
Contoh gerak kaki adalah berjalan, berjinjit, jalan di tempat, meloncat.

Unsur – Unsur dalam Gambar Dekoratif (KD 3.1)
Gambar dekoratif adalah gambar hiasan dari gabungan beberapa bentuk motif dengan komposisi warna yang indah.
Gambar dekoratif dapat ditemukan pada karya seni rupa Nusantara dengan corak tradisional.
Gambar dekoratif tersebut dapat ditemukan pada kain tradisional seperti batik atau kain tapis dan pada guci.
Unsur – unsur dalam gambar dekoratif adalah garis, bentuk dan warna.
Garis dalam unsur dekoratif adalah:
1) Garis horizontal
2) Garis lengkung setengah
3) Garis zig zag
4) Garis gelombang
Bentuk dalam unsur dekoratif adalah:
1) Persegi
2) Lingkaran
3) Persegi panjang
4) Segitiga
5) Belah ketupat

Karya Seni Mosaik (KD 3.4)
Mosaik adalah teknik pembuatan karya seni rupa dua dimensi dengan cara menempelkan bahan yang berukuran kecil dengan perekat sehingga membentuk sebuah gambar.
Bahan untuk membuat mosaik dipotong menjadi ukuran kecil terlebih dahulu dengan cara merobek.
Bahan yang bisa dibuat mosaik adalah bahan alami berupa biji – bijian, kulit buah, bunga, buah, batang dan daun.
Bahan lain yang bisa digunakan adalah batu kerikil, cangkang telur dan kulit kerang.
Bahan buatan untuk membuat mosaik contohnya kertas, keramik, marmer, dan kain perca.

Teknik Potong, Lipat dan Sambung (KD. 3.4)
Teknik potong adalah memotong atau memisahkan benda menjadi beberapa bagian.
Teknik lipat adalah melipat atau merangkap dua atau lebih suatu benda.
Teknik sambung adalah menyatukan atau menggabungkan beberapa bahan menjadi satu.
Karya seni mosaik menggunakan teknik potong karena mosaik terbuat dari bahan yang dipotong – potong menjadi ukuran kecil.
Alat yang digunakan untuk memotong adalah pisau, gunting, cutter, atau memotong dengan tangan.
Teknik memotong antara lain menggunting, mengiris, membelah dan merobek.

TEMA 2

Pola Irama dalam Bunyi Benda (KD 3.2)
Bunyi dapat berasal dari berbagai benda di sekitar.
Bunyi dihasilkan dari dua benda yang bersentuhan.
Ada benda yang berbunyi saat digunakan. Misalnya kereta dorong dan mesin tik.
Bunyi yang dapat dihasilkan oleh anggota tubuh misalnya bersiul, berteriak, bertepuk tangan.

Irama dan Nada dalam Lagu Anak (KD 3.2)
Setiap lagu memiliki Irama
Di dalam lagu ada bunyi tinggi dan rendah.
Bunyi dengan tinggi tertentu disebut nada.
Nada – nada dirangkai menjadi melodi.
Melodi yang indah akan membentuk sebuah lagu.
Nada dapat disusun menjadi tangga nada.


Memahami Gerakan Hewan di Lingkungan Sekitar (KD 3.3)
Kita bisa meniru dari gerakan makhluk hidup di sekitar.
Contohnya gerak berjalan, melompat, terbang dan berlari.
Gerak meniru hewan dapat dijadikan gerak tari dengan iringan lagu yang bertema hewan.

Ragam Hias pada Kain Batik (KD 3.1)
Pada kain batik terdapat motif hias.
Motif hias pada batik tiap daerah berbeda – beda.
Motif hias termasuk gambar dekoratif.
Gambar dekoratif adalah hiasan dari gabungan beberapa motif.
Motif hias pada kain batik umumnya berbentuk hewan, tumbuhan, manusia atau alam.
Contoh batik adalah:
1) Batik Tulis Lasem : motif bentuk tumbuhan dan bunga.
2) Batik Kawung: unsur garis lengkung dan bentuknya beraturan (geometris)

Motif Hias Berbentuk Tumbuhan pada Karya Seni (KD 3.1)

Bentuk motif hias ada pada karya seni berupa kain, guci, piring, lemari atau rumah adat.
Jenis motif hias ada 2, yaitu:
1) Motif hias geometris, adalah motif hias yang menggunakan unsur garis dan bidang yang disusun berulang – ulang hingga membentuk motif yang menarik. Contoh : batik Kawung dari Yogyakarta.
2) Motif hias nongeometris adalah motif hias yang memiliki bentuk manusia, hewan atau tumbuhan.
Motif hias bentuk tumbuhan disebut sulur – suluran. Contoh batik buketan dari Pekalongan.
Motif hias termasuk gambar dekoratif.

Alat Mewarnai dan Teknik Pewarnaan (KD 3.4)
Objek adalah gambar yang dibuat oleh orang yang ingin mewarnai.
Mewarnai objek dapat menggunakan pensil warna, krayon, cat air dan cat minyak.
Teknik pewarnaan ada 2 yaitu teknik basah dan kering.
Teknik basah adalah mewarnai dengan menggunakan air atau minyak sebagai pencampur untuk pewarna seperti cat air dan cat minyak.
Alat bantu untuk teknik basah adalah kuas dan palet.
Teknik kering adalah mewarnai dengan langsung menggoreskan pewarna seperti pensil warna dan crayon.
Mewarnai bisa dengan teknik potong.
Teknik potong mewarnai biasanya menggunakan kertas warna warna yang sudah disesuaikan dengan gambar.
Caranya adalah dengan merobek atau menggunting kertas warna kemudian ditempelkan pada objek gambar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar